MEMILIH
LOKASI DAN MERENCANAKAN FASILITAS USAHA
PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN
Oleh:
Nenny Aulia Rochman
|
(121810401036)
|
Lisa Hikmawati
|
(121810401043)
|
Qurrotul Qomariyah
|
(120210301046)
|
Yurinda Mariya Ulfa
|
(121810401070)
|
Didin Puspitasari
Fike Nabilla Balqis
|
(121810401084)
(131810401039)
|
UNIVERSITAS
JEMBER
JEMBER
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam membangun sebuah usaha,
seorang entrepreneur atau yang sering
disebut dengan seorang wirausaha harus mampu membaca tempat yang paling
strategis dan fasilitas untuk menunjang kelangsungan usaha yang akan dibangun.
Banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) dibangun oleh masyarakat tidak mampu yang kemudian
bersaing dengan para pesaing dengan jenis produk yang sama. Kekalahan dalam
bersaing itu salah satu penyebabnya adalah salah upaya dalam menetapkan tempat
yang tepat dan fasilitas yang sesuai dengan jenis usaha yang dijalani.
Dalam
membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu
dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat
menentukan keberhasilan suatu usaha. Banyak hal yang harus dipertimbangkan
dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang sangat berpengaruh
pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi
usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi transportasi, sifat bahan
baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai konsumen. Lokasi juga
berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga pemilik usaha. Bagi
wirausahawan pemula, sebaiknya berhati-hati dalam menentukan lokasi usaha,
jangan sampai asal pilih lokasi.
Selain
penentuan lokasi, salah satu aspek yang juga dianggap penting dalam menjaga
agar usaha tetap berjalan dengan posisi keuangan yang profit adalah
merencanakan fasilitas usaha. Fasilitas usaha yang dimaksud berupa fasilitas
yang diberikan demi memuaskan para konsumen seperti fasilitas keamanan dengan
adanya kamera CCTV dan security pada
sebuah minimarket yang dapat memberikan
rasa aman kepada konsumen ketika sedag berbelanja sehingga konsumen tidak akan
takut bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kemalingan dan lain
sebagainya. Fasilitas usaha tidak hanya dari segi keamanan saja, tetapi
terdapat beberapa fasilitas usaha yang akan memberikan dampak yang sangat
positif di dalam dunia usaha.
Suatu usaha akan mampu
bersaing jika pengusaha mampu melihat dan memilih tempat atau lokasi usaha yang
strategis demi menunjang kelancaran usahanya, selain itu untuk membuat minat
konsumen tidak berkurang atas produk maupun jasa yang kita jual, seorang
pengusaha harus bisa merencanakan fasilitas usahanya sebaik mungkin. Oleh
karena itu, penulis membuat makalah yang membahas tentang “Memilih Lokasi Usaha dan Merencanakan Fasilitas
Usaha”.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat
diperoreh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
faktor yang mempengaruhi pengusaha dalam menentukan lokasi usaha?
2. Apa alasan pengusaha memilih lokasi
bisnis dirumah?
3. Bagaiman merancang fasilitas fisik
dalam usaha?
4. Bagaiman merancang toko penyalur?
5. Bagaimana menyusun atau melakukan
penempatan peralatan?
6. Apa keuntungan dalam memilih lokasi
usaha yang tepat?
7. Apa akibat jika salah memilih
lokasi usaha?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pengusaha dalam menentukan
lokasi usaha.
2.
Untuk alasan pengusaha memilih lokasi bisnis dirumah.
3.
Untuk mengetahui cara merancang fasilitas fisik dalam usaha.
4.
Untuk mengetahui cara merancang toko penyalur.
5.
Untuk mengetahui menyusun atau melakukan penempatan peralatan.
6.
Untuk mengetahui keuntungan dalam memilih lokasi usaha yang tepat.
7.
Untuk mengetahui akibat jika salah memilih lokasi usaha.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Enam Faktor Kunci Memilih Lokasi Usaha yang Ideal
Memilih
lokasi usaha merupakan salah satu kegiatan awal yang baru dilakukan sebelum
perusahaan mulai beroperasi. Lokasi merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan
karena dapat mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Menentukan lokasi suatu perusahaan/pabrik harus dilakukan sebaik mungkin agar
dapat beroperasi/berproduksi dengan lancar, biaya operasi rendah, dan mungkin
perluasan pabrik atau tempat usaha dimasa yang akan datang.
Terdapat
6 (enam) faktor kunci dalam memilih lokasi usaha yang ideal, antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Tersedianya sumber daya
Tersedianya sumber
daya, terutama bahan mentah sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja sarana
transportasi akan membantu pengusaha dalam banyaak hal. Paling tidak, sumber
daya tersebut dapat menghemat biaya, sehingga produk dapat dibuat dengan biaya
rendah yang pada akhirnya akan mampu bersaing dengan produk para pesaing
terdekatnya. Kedekatan dengan bahan mentah disamping dapat menghemat biaya,
juga akan memastikan kelangsungan hidup perusahaan terjamin karena bahan baku
tersedia melimpah dan dalam jangka panjang dapat diandalkan. Tersedianya atau
mudahnya memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan akan menghemat dan
menguntungkan perusahaan, sebab akan meminimalkan tingkat absensi pegawai. Jika
tenaga kerja harus diperileh dari lokasi yang jauh dari perusahaan secara tidak
langsung akan merugikan dari pegawai itu tersendiri, terutama saat pulang pergi
kekantor dan pulang ketempat tinggalnya akan memerlukan waktu dan biaya yang
signifikan. Tersedianya sarana transportasi secara tidak langsung akan memberi
keuntungan bagi perusahaan, para karyawan maupun pelanggan terutama pada saat
produk akan disalurkan ketempat tujuan tidak terkendala sarana transportasi.
2. Pilihan pribadi wirausahawan
Pertimbangan pilihan
dalam menentukan tempat usaha disesuaikan dengan keinginan kuat wirausahawan
itu sendiri. Misalnya, faktor pertimbangan keuangan yang tidak memadai,
sebaiknya memilih daerah diluar kota dengan pertimbangan tanah yang relatif
murah, sehingga dengan mdal terbatas mampu membeli tempat usaha yang lebih luas
diluar kota. Dapat pula menghemat pengeluaran yang umumnya untuk biaya sewa
rumah bagi pegawainya juga jauh lebih murah, biaya hidup juga lebih murah
sehingga pegawainya dapat digaji lebih kecil, upah buruh diluar kota juga
relatif kecil bila dibandingkan dengan di DKI Jakarta, sehingga biaya
eksploitasi perusahaan dapat dihemat. Pilihan atau pertimbangan lain, misalnya
memilih lokasi usaha didaerah puncakatau daerah wisata lain, seperti memilih
tempat usaha dipulau bali, sehingga taerget konsumen atas produk/jasa yang kita
jual, tidak hanya ditujukan pada wisatawan domestik atau lokal, tetapi dapat
juga ditujukan kepada caolon pembeli wisatawan asing.
3. Pertimbangan gaya hidup keluarga
Wirausahawan memilih
gaya hidup dengan focus semata-mata lebih meningkatkan keharmonisan rumah tangga
atau keluarga daripada kepentingan bisnis. Keluarga menjadi pertimbangan utama
dalam menentukan tempat usaha. Artinya, tenaga, pikiran, waktu dan lain-lain
diperuntukan bagi keutuhan dan keharmonisan keluarganya, bukan seluruh daya
upaya hanya untuk kepentingan bisnis semata.
4. Kemudahan dalam mencapai konsumen
Seorang pengusaha dalam
menentukan tempat usaha berorientasi pada pasar (pusat konsentrasi para
konsumen berada). Pasar atau tempat penjualan menjadi prioritas dalam
mempertimbangkan sukses bisnisnya.
5. Kondisi lingkungan bisnis
Seorang pengusaha
memilih lokasi dengan lingkungan bisnis bertumbuh dan berkembang dan juga
sebagai tempat atau sentra bisnis. Sebagai contoh, pilihlah tempat usaha
didaerah Glodok, Kelapa Gading, Tanah Abang dan sebagainya, atau bila ingin
mendirikan pabrik pilihlah suatu daerah dilingkunag kawasan industri. Contohnya
memilih lokasi kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta timur dan sekitarnya.
Intinya adalah kondisi lingkungan bisnis menjadi pertimbangan utama dalam menentukan
lokasi usaha. Dengan memiliki lokasi usaha ditempat ini, pengusaha tidak lagi
memikirkan lagi sarana dan prasarana, baik bagi perusahaannya maupun bagi para
pegawainya. Dilingkungan bisnis, biasanya pemerintah sudah membangun sarana dan
prasarana lainnya yang memadai, seperti tersedianyaa rumah sakit, perumahan,
sekolahan, tempat ibadah, tempat olah raga, pembangkit listrik, bahkan dibangun
mall ataupuh hypermarket untuk sentra belanja dan sebagainya.
6. Tersedianya tempat dan biaya
Untuk menentukan usahanya,
seorang pengusaha telah menyediakan tempat tinggal, demikian juga biayanya,
sehingga ia dapat memilih jenis usaha yang akan dijalankan dengan memiliki
tempat dan biaya tersebut.
2.2 Bisnis Bertempat di Rumah
Terdapat beberapa
alasan untuk memilih lokasi usaha yang bertempat di rumah, yaitu:
1. Pertimbangan keuangan
Pertimbangan keuangan
yang dimaksud adalah dapat menghemat pengeluaran, baik untuk keperluan sewa
tempat maupun menghemat biaya transportasi, menghemat tenaga, menghemat waktu
dan lain sebagainya.
2. Pertimbangan gaya hidup keluarga
Misalnya anak terjamin
didalam pengawasan pendidikannya, antar-jemput kesekolah dapat dilakukan
sendiri. Hubungan komunikasi suami istri dan anak-anak jauh lebih intensif.,
biaya makan tidak harus dikeluarkan dengan mahal sebab dapat makan pagi, siang
dan sore bersama keluarga dirumah dan lain sebagainya.
Untuk menghidari
konflik kepentingan antara bisnis dan keluarga, maka perlu menetapkan batas
ruang rumah untuk kepentingan keluarga dan batas rumah untuk kepentingan
bisnis, dan pemisahan juga antara pemakaian telephon, gas, listrik air dan lain
sebagainya untuk kepentingan keluarga dan kepentingan operasional bisnis.
Dengan cara pemisahan ini, maka rugi laba perusahaan dapat di analisis dengan
mudah.
Bisnis yang bertempat
dirumah memiliki tantangan tersendiri didalam bisnis tersebut, tantangan
tersebut terdiri dari dua hal yaitu:
1. Image
atau citra bisnis.
Bila terjadi kontak
telephon dari seorang pelanggan tetapi anak kecil yang menjawab telepon
tersebut, maka citra bisnis dimata pelanggan tidak profesional. Demikian halnya
ruang usaha untuk menerima tamu yang relatif sempit membuat citra bisnis kurang
menunjukan bonafiditasnya.
2. Pertimbangan hukum.
Adanya peraturan pemerintah
pusat atau pemerintah daerah tertentu yang membatasi tempat tinggal dan kantor
mungkin akan dapat mengagnggu kelangsungan hidup usaha atau perusahaan. Bisnis
yang bertempat dirumah akan sangat terbantu dengan adanya kemajuan dibidang
teknologi, misalnya internet, telepon, computer, mesin faks dan lain
sebagainya.
2.3 Merancang
Fasilitas Fisik
Dalam merancang sebuah fasilitas
fisik, sebaiknya mempertimbangkas persyaratan fungsional dan tata letak
fasilitas fisik, seperti:
1.
Perhatikan persyaratan fungsional berikut:
a. Keamanan.
Dalam
merancang fasilitas fisik, sebaiknya faktor keamanan bagi para pihak atau
pemangku kepentingan menjadi perhatian utama. Jangan sampai membangun sebuah
fasilitas fisik yang dapat membahayakan bagi para pengguna atau pihak yang
berkepentingan. Misalnya, apakah pembuangan sampah, limbah dan asap pabrik
membahayakan bagi masyarakat sekitarnya atau tidak. Bila membahayakan bagi
lingkungan tentu kelangsungan hidup perusahaan akan dapat terganggu, sebab
protes warga akan membawa dampak adanya kemungkinan perusahaan ditutup.
b.
Kenyamanan.
Dalam
merancang suatu fasilitas fisik, sebaiknya mempertimbangkan faktor kenyamanan.
c.
Keindahan.
Demikian
halnya faktor keindahan, dalam merancang suatu fisik, sebaiknya diusahakan agar
diupayakan untuk indah dipandang oleh siapapun.
2. Rancangan pabrik:
a. Pemilihan
ruangan produksi.
Pemilihan
ruang produksi yang akan disusun dengan menggunakan pola garis lurus, huruf U
atau berdasarkan jam berjalan (berputar) searah jarum jam akan memudahkan
penerimaan bahan baku dan proses distribusi atau pengiriman produknya.
b. Pengelompokan mesin
Menegelompokan
mesin-mesin serupa atau mesin-mesin yang penempatannya didasarkan pada proses
atau tahapan, ditempatkan dalam suatu ruangan.
2.4 Rancangan Toko Penyalur
Dalam
merancang sebuah took penyalur dapat dipilih pola-pola berikut ini:
1.
Pola jaringan (gird pattern)
Pola jaringan adalah pola blok yang memberikan pembukaan barang
dagangan dan memudahkan pengamanan dan kebersihan.
2.
Pola aliran bebas (free flow
pattern)
Pola aliran bebas adalah memberikan fisualisasi barang dan kebebasan
bergerak bagi konsumen atau pengunjung.
3.
Pola swalayan (self service layout)
Pola swalayan adalah pemberian akses langsung pada barang dagangan.
2.5 Penempatan Peralatan
1. Peralatan
pabrik
a. Peralatan umum: mesin yang memiliki berbagai fungsi
dalam proses produksi, sebaiknya diletakan di lokasi yang strategis atau
dipusat (senter) aktivitas diseluruh bidang-bidang yang ada.
b. Peralatan khusus: mesin yang didesain khusus untuk
menjalankan fungsi-fungsi khusus dalam proses produksi sebaiknya diletakan pada
tempat yang tidak mengganggu peralatan umum.
2. Peralatan
kantor
a. Permanen: penempatan lemari,
kursi, meja dan sebagainya ditempat yang relatif permanen.
b. Berkaitan dengan teknologi:
mesin fax, photocopy, telepon, computer dan lain-lain sebaiknya ditempatkan
pada pusat (senter) atau ditengah-tengah, sehingga penghematan gerak dan waktu
dapat dipersingkat.
2.6 Keuntungan Memilih Lokasi Usaha yang Tepat
Jika kita
dapat memilih lokasi usaha yang tepat, maka perusahaan akan mampu:
1. Melayani konsumen dengan
memuaskan;
2. Mendapatkan bahan mentah yang
cukup mudah dan berkesinambungan dengan
harga yang layak atau memuaskan
3. Mendapatkan tenaga kerja yang
cukup;
4. Memungkinkan perluasan usaha atau
perusahaan dikemudian hari.
2.7 Akibat Salah Memilih Lokasi
Beberapa
akibat apabila kita salah dalam memilih lokasi usaha adalah rendahnya
pendapatan operasi yang mungkin akan menyebabkan terjadi hal-hal seperti
berikut:
1. Tinggi biaya transportasi yang
harus dikeluarkan;
2. Kekurangan tenaga kerja yang kita
butuhkan;
3. Kehilangan kesempatan dalam
bersaing;
4. Tidak cukupnya bahan baku yang
tersedia;
5. Kemungkinan kesulitan dalam
pengembangan usaha;
6. Lebih fatal lagi bisa jadi
perusahaan bisa tutup atau bangkrut lokasi yang kita pilih tidak strategis.
2.8 Alasan (Evaluasi) Perubahan Lokasi (Relokasi) Usaha
Ada
beberapa alasan untuk melakukan evaluasi atas lokasi usaha yang kita pilih,
yaitu:
1. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis
sebelumnya;
2. Berubahnya adat kebiasaan
masyarakat;
3. Berpindahnya konsentrasi pemukiman
penduduk;
4. Adanya jaringan komunikasi dan
pengangkutan yang lebih baik;
5. Menungkatkan kapasitas produksi
perusahaan;
6. Lokasi
sebelumnya digusur oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah karena akan digunakan
untuk kepentingan umum;
7. Dilakukannya
relokasi karena tidak sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
2.9 Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih
Lokasi Usaha
Beberapa
faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi usaha diantaranya:
1. Faktor primer
a. Letak pasar
b. Letak sumber bahan
baku
c. Ketersediaan tenaga
kerja
d. Ketersediaan tenaga
listrik
e. Ketersediaan air
f. Fasilitas
pengankutan
2. Faktor sekunder
a. Fasilitas perumahan,
pendidikan, perbelanjaan dan telekomunikasi;
b. Pelayanan kesehatan,
keamanan dan pencegahan atau pemadam kebakaran;
c. Peraturan pemerintah
daerah setempat;
d. Sikap masyarakat;
e. Peraturan lingkungan
hidup;
f. Biaya atau izin
mendirikan bangunan;
g. Tempat parker;
h. Saluran pembuangan
limbah;
i. Kemungkinan
perluasan;
j. Karakteristik tanah;
k. Lebar jalan.
Dari
faktor primer dan sekunder tersebut tentu tidak berlaku seluruh produk dan jasa
hal tersebut dikarenakan mungkin untuk produk dan jasa tertentu faktor primer
dapat diabaikan, tetapi justru faktor sekunder yang menjadi pertimbangan utama.
Dalam
memilih suatu usaha sering kali disesuaikan dengan ciri-ciri barang dan jasa
yang akan dijadikan sebagai bidang bisnis, seperti yang tertera pada tabel 2.1
Tabel 2.1 Ciri-Ciri Barang Dan Jasa
Ciri-ciri barang
|
Ciri-ciri jasa
|
1. Produk
berwujud
2. Produk
dapat dijual kembali
3. Produk
dapat disimpan
4. Produk
biasanya terpisah dari konsumsi
5. Beberapa
aspek mutu dapat diukur
6. Penjualan
berbeda dari produksi
7. Interaksi
dengan pelanggan rendah
8. Produk
dapat diangkut
9. Tempat
fasilitas penting untuk biaya
10. Mudah
melakukan otomasi
11. Penerimaan
terutama dihasilkan dari produknya
|
1. Produk
tidak berwujud
2. Jasa
sulit dijual kembali
3. Banyak
jasa tidak dapat disimpan
4. Produksi
dan konsumsi dapat terjadi secara simultan
5. Banyak
aspek mutu jasa sulit diukur
6. Penjualan
menjadi bagian dari jasa
7. Interaksi
pelanggan tinggi
8. Penyedia,
bukan produk, dapat diangkut
9. Tempat
fasilitas penting untuk kontak dengan pelanggan
10. Sulit
dilakukan otomasi
11. Penerimaan
terutama dihasilkan dari kumpulan jasa
|
2.10 Metode Pemilihan Lokasi Usaha
Beberapa metode dalam
memilih lokasi usaha/perusahaan, antara lain :
2.10.1
Metode Rating
Suatu
pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai
alternative lokasi. Dengan prosuder perhitungan sebagai berikut:
1. Tentukan
faktor – faktor relevan, misalnya lokasi pasar, bahan baku, sumber air, dan
lain-lain yang disesuaikan dengan jenis yang akan dipilih.
2. Berikan Bobot (B)
kepada setiap faktor yang menunjukkan tingkat kepentingannya terhadap
faktor-faktor lain.total bobot untuk semua faktor adalah 1 atau 100 persen.
3. Tentukan
skala penilaian terhadap semua faktor.
4. Berikanlah Nilai (N)
pada setiap alternative lokasi. Lokasi yang dianggap terbaik harus diberikan
nilai maksimal atau tertinggi, sedangkan alternative lokasi lainnya mendapat
nilai yang proposional dibandingkan alternative terbaik tadi.
5. Kalikan
bobot dengan nilai untuk setiap faktor, dan jumlahkan untuk setiap alternative
lokasi.
6. Lokasi
dengan total nilai tertimbang yang terbesar adalah yang sebaliknya dipilih.
Metode ini, menentukan bobot (B), skala penilaian, Nilai (N) pada setiap
alternative lokasiusaha sangat ditentukan oleh pengusaha itu sendiri, tidak
sekedar melakukan plot, tetapi ada pertimbangan-pertimbangan tertentu, minimal
dengan membandingkan apakah produk tersebut dilokasi tersebut telah melimpah
atau jenuh.
Tabel 2.2 Metode Rating
Faktor
|
Bobot (B)
(%)
|
Lokasi A
|
Lokasi B
|
||
Nilai N
|
B x N
|
Nilai
|
B x N
|
||
Letak pasar
|
25
|
100
|
25,00
|
95
|
23,75
|
Letak bahan baku
|
21
|
95
|
19,95
|
100
|
21,00
|
Tenaga kerja
|
21
|
85
|
17,85
|
90
|
18,90
|
Tenaga listrik
|
14
|
88
|
12,32
|
90
|
12,60
|
Ketersediaan air
|
9
|
90
|
8,10
|
95
|
8,55
|
Prasarana umum
|
5
|
80
|
4,00
|
85
|
4,25
|
Kemungkinan perluasan
|
5
|
90
|
4,50
|
90
|
4,50
|
TOTAL
|
100
|
91,72
|
93,55
|
Dari tabel 2.2 tersebut, lokasi
usaha yang kita pilih adalah lokasi B
2.10.2 Metode
Analisis Biaya
Metode
analisis volume biaya (cost volume analysis method) menekankan kepada
faktor biaya dalam memilih suatu lokasi, yaitu dengan membandingkan total biaya
produksi dari berbagai alternative lokasi. Analisis dapat dilakukan secara
numeris ataupun secara grafis.
Dengan
asumsi: biaya tetap dianggap konstan untuk range volume tertentu, biaya
variable dianggap linier, tingkat produksi yang dikehendaki diketahui, berlaku
hanya untuk satu jenis produk saja. Prosedur penghitungan sebagai berikut:
1. Tentukan jumlah biaya tetap dan
biaya variable untuk setiap alternative lokasi;
2. Plot garis total biaya untuk
setiap alternative pada grafik yang sama;
3. Pilih alternative lokasi yang
jumlah biaya total terendah untuk tingkat volume produksi yang dikehendaki
(tertentu).
Dalam
metode ini yang harus diperhatikan adalah ketelitian dalam melakukan
penghitungan berbagai jenis biaya secara tepat atau minimal mendekati, juga
asumsi-asumsi yang dipakai harus mendakati dengan kenyataannya atau
asumsi-asumsi yang dirumuskan. Penghitungan hanya berlaku untuk satu produk
saja, bila multi produk, metode ini cukup sulit dilakukan bagi seorang
pengusaha untuk menentukan lokasi usaha yang ideal.
Tabel 2.3 Metode Analisis Volume
Biaya
Lokasi Alternatif
|
Biaya Tetap/ Bulan
|
Biaya Variabel/bulan
|
Total Biaya/Bulan
|
Jakarta Utara
|
$ 60.000
|
$ 45
|
$ 150.000
|
Jakarta Pusat
|
$ 110.000
|
$ 25
|
$ 160.000
|
Jakarta Timur
|
$ 30.000
|
$ 75
|
$ 180.000
|
Total
produksi sebesar 2.000 unit. Berdasarkan tabel 2.3. wilayah Jakarta Utara
adalah pilihan sebagai lokasi yang paling tepat berdasarkan metode ini.
2.10.3 Metode
Pusat Gravitasi
Metode
pusat gravitasi (center gravity approach) digunakan untuk memilih sebuah
lokasi yang dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju fasilitas-fasilitas yang
sudah ada atau berbagai fasilitas teridentifikasi ada. Pendekatan ini dimulai
dengan membuat suatu peta dari tempat-tempat yang akan dituju dengan memilih
suatu titik dari mana saja sebagai titik pusat koordinat.
Jarak dari
satu tempat ketempat lain diasumsikan berupa garis lurus, dan biaya distribusi
per unit barang per kilometer dianggap sama. Hal yang harus dipertimbangkan
didalam metode ini adalah berapa besar penyimpangan atau devisa yang terjadi,
sebab kenyataannya pada lokasi tertentu sangat dipengaruhi oleh kondisi lalu
lintas didaerah itu, misalnya dalam memprediksi waktu untuk mencapai lokasi
sering kali tidak tepat karena mungkin dilokasi itu ada pasar, sekolah, rumah
sakit dan lain-lain yang pada waktu-waktu tertentu akan sulit untuk
memproyeksikan waktu menuju lokasi usaha. Artinya, asumsi waaktu sulit
diprediksi bila dikaitkan dengan jarak yang ditempuh. Jadi, metode garis
gravitasi, untuk menentukan lokasi usaha harus dilakukan tes lapangan terlebih
dahulu.
2.10.4 Metode
Transportasi
Metode
transportasi pada prinsipnya mencari nilai optimal yang dapat diperoleh dengan
memperhitungkan pemenuhan permintaan dan penawaran dengan biaya transportasi
yang terendah. Dengan menggunakan metode ini juga dapat diperoleh suatu alokasi
yang dapat meminimumkan total biaya transportasi atau total waktu pengiriman.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa terdapat enam faktor kunci dalam
pemilihan lokasi usaha antara lain Tersedianya sumber
daya, Pilihan pribadi wirausahawan, Pertimbangan gaya hidup keluarga, Kemudahan
dalam mencapai konsumen, Kondisi lingkungan bisnis, Tersedianya tempat dan
biaya.
Alasan melakukan bisnis
yang bertempat tinggal dirumah adalah pertimbangan keuangan dan gaya hidup
keluarga. Seorang pengusaha harus mempertimbangkan persyaratan fungsional dan
tata letak fasilitas fisik perusahaan demi menjamin keberlangsungan hidup
perusahaan.
Sedangkan dalam
merancang toko penyalur, terdapat tiga pola yang biasa digunakan, yaitu pola
jaringan, pola aliran bebas dan pola swalayan. Dalam penempatan peralatan,
peralatan dibedakan menjadi dua yaitu peralatan kantor dan peralatan pabrik.
Dimana peralatan pabrik terdiri dari peralatan umum yang sering digunakan dan
peralatan khusus, sementara pada peralatan kantor terdapat peralatan yang
bersifat permanen dan peralatan yang berkaitan dengan teknologi. Dimana semua
jenis peralatan tersebut ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dan tidak mengganggu
fungsional peralatan lain.
Terdapat beberapa
keuntungan yang didapat dalam menentukan lokasi usaha bila pemilihan dilakukan dengan
tepat, yaitu melayani konsumen dengan memuaskan, mendapatkan bahan mentah yang
cukup mudah, mendapatkan tenaga kerja yang cukup, memungkinkan perluasan usaha.
Sedangkan beberapa kerugian yang didapat bila salah dalam pemilihan lokasi
usaha, yaitu tingginya biaya transportasi yang dikeluarkan, kekurangan tenaga
kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, susah mendapat bahan baku.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian dan
kesimpulan diatas, penulis memberikan sedikit saran bagi para pengusaha, baik
yang sudah terjun di dalam usaha maupun yang masih dalam proses pembuatan usaha
baru agar mempertimbangkan atau memikirkan secara matang tempat yang paling
strategis untuk usaha tersebut, karena dengan tempat yang strategis tersebut
pengusaha mampu memaksimalkan keuntungan sebesar mungkin dan meminimumkan biaya
yang dikeluarkan. Selain itu pengusaha juga harus memperhitungkan masalah
fasilitas fisik dari perusahaannya apakah dapat mengganggu kehidupan warga
sekitar maupun lingkungan atau tidak, karena fasilitas fisik perusahaan yang
tepat guna mampu menjaga keberlangsungan perusahaan tersebut tanpa menimbulkan
masalah yang tidak diduga oleh pengusaha.
DAFTAR PUSTAKA
Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan. Jakarta:
Selemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar